Minggu, 15 Juni 2014

Praktik Pengobatan Alternatif



Ilmiah kah cara-cara pengobatan alternatif....??
Setiap insan pasti pernah mengalami gangguan kesehatan atau menderita sakit. Sakit adalah adanya kelainan metabolisme tubuh atau perubahan fisiologi tubuh yang ditandai gejala-gejala klinis seperti demam, radang, nafsu makan berkurang, lemah, lesu, letih, wajah pucat, pusing dan lain sebagainya. Berbagai penyebab sakit diantaranya bisa karena infeksi kuman baik oleh bakteri, virus, parasit dsb. Ada juga karena akibat kerusakan jaringan atau organ seperti karena kecelakaan: patah tulang, terbakar, keseleo dsb. 

Sakit atau demam merupakan respon tubuh terhadap adanya zat asing yang masuk kedalam tubuh manusia. Tubuh berusaha mengusir zat asing tersebut dengan membentuk antibodi, yaitu suatu protein imunoglobulin yang dihasilkan oleh sel-sel lymfosit guna menghancurkan zat asing tersebut. Beberapa orang ada yang tahan terhadap serangan zat asing (baca:kuman patogen), dan sebagian ada yang mudah terkena atau rentan terhadap serangan zat asing tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : usia, status gizi, genetis, aktivitas, jenis kelamin, kondisi tubuh (stress), dan kondisi lingkungan tempat tinggal.

Bila kita sakit tentunya segera diobati atau pergi ke dokter untuk berobat. Namun tidak sedikit karena alasan ekonomi , biaya ke rumah sakit atau ke dokter yang mahal, maka banyak yang pergi ke pengobatan alternatif.  Berbagai praktik pengobatan alternatif pun menjamur di negeri ini. Hampir di setiap daerah kita temukan klinik-klinik pengobatan alternatif, mulai dari penyakit ringan sampai penyakit berat, mulai dari penyakit fisik sampai penyakit jiwa. Bahkan ada yang membuka pengobatan untuk kelainan atau disfungsi organ seksual.

Teknik dan metode pengobatan alternatif mulai dari yang tradisional sampai yang modern, semua dilakukan tentunya untuk mencari upaya penyembuhan penyakit. Mulai dari cara-cara manual sampai metafisik atau ghoib dan berbau mistik.  Karena keterbatasan pengetahuan dan informasi, tidak sedikit pasien yang tertipu oleh praktik tersebut. Bagai pepatah sunda” penyakit matuh, dukun lintuh” yang artinya penyakit tidak kunjung sembuh dan kalau sembuh sifanya sementara, namun para tabib dapat meraup untung yang besar.

Timbul pertanyaan apakah pengobatan alternatif itu ilmiah...?? Hal ini tentunya harus memiliki fakta dan bukti ilmiah, baik melalui tes atau uji  laboratorium maupun berdasarkan pengalaman atau testimoni beberapa orang yang pernah berobat.  Berikut ini Contoh pengobatan alternatif , berdasarkan testimoni beberapa yang sudah mengkonsumsi, terutama orang yang terserang diabetes melitus alias kencing manis. Setelah minum bbrp ekor  semut jepang, keadaan gula darahnya relatif  stabil atau normal. Tentunya hal ini lebih lanjut harus dibuktikan dengan uji laboratorium.

Mengenal semut Jepang...
Apa itu semut jepang...???
Dinamai semut jepang karena habitat aslinya adalah dari Jepang. Dalam bahasa jepang dinamakan “Ari” yang berarti serangga kesetiaan. Lebih dari 200 jenis semut jepang telah diidentifikasi di Jepang. Beberapa jenis semut jepang diantaranya: Amblyopene silvestrii, Pachycondyla pilosir, Ponera sweezeyi, Stenamma owstoni, Cyptopone sauteri, Ponera japonica, Ponera scabra, Lasius umbratus, Pyramica leptothrix, Camponatus nipponicus, Aphaenogaster frontosa...
Ciri-ciri morfologi/ekologi  semut jepang (lihat gambar di bawah):
        -  Berbadan keras (Ordo: Coleoptera)
        -   Hidup berkoloni
        -   Memiliki sayap tetapi tidak bisa terbang
        -   Siklus reproduksinya metamorfosis sempurna, bertelur—larva—pupa---dewasa
         - Bukan hewan kanibal



Semut  jepang dipercayai memiliki berbagai khasiat yang beragam, untuk pengobatan alternatif diantaranya:
      -  Menormalkan kadar kolesterol
      -  Menormalkan asam urat
      -  Menstabilkan kadar gula darah bagi penderita kencing manis
      -  Menstabilkan tekanan darah bagi penderita hipertensi
      -  Meringankan penyakit jantung
      -  Menambah vitalitas dan libido bagi pria
Cara pemeliharaan semut jepang cukup sederhana, bermodalkan toples bekas, diisi kapas dan setiap 2 -3 hari diberi makan sebutir ragi tape. Cara mengkonsumsi bisa dimasukan kedalam kapsul kosong atau diminum langsung sebanyak 5 ekor per hari.

Bagi yang berminat untuk mengembangbiakan semut jepang ini,  untuk pengobatan alternatif dapat menghubungi yang empunya Blog ini...

2 komentar:

  1. Gan,Ane Pesan 20 Ekor Bisa Via Tiki Gak ???? Klo Bisa Kirim Ke Alamat Ini Jln Ahmad Yani No 25,Semarang

    BalasHapus