Kamis, 28 Agustus 2014

Sekalai lagi....Memaknai Literasi Sains




                

Apakah literasi sains ...??
Sains atau IPA merupakan kajian tentang alam berdasarkan pengamatan ilmiah yang  disusun secara sistematik, logis dan berdsarkan empiris.Sains mencakup proses dan produk. Pemahaman sains  dari sebagian besar masyarakat kita masih belum utuh. Sehingga diperlukan suatu pola bagaimana  upaya membangun pemahaman sains yang benar. Dewasa ini munculah istilah literasi sains, yang bertujuan bagaimana masyarakat dapat memahami sains dengan utuh dan benar.

Literasi sains diartikan sebagai kemampuan menggunakan pengetahuan sains, mengidentifikasi pertanyaan, dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti, dalam rangka memahami serta membuat keputusan berkenaan dengan alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui aktivitas manusia (PISA, 2006). Literasi sains penting untuk dikuasai oleh siswa dalam kaitannya dengan bagaimana siswa dapat memahami lingkungan hidup, kesehatan, ekonomi dan masalah-masalah lain yang dihadapi oleh masyarakat modern yang sangat bergantung pada teknologi dan kemajuan serta perkembangan ilmu pengetahuan (Yusuf, 2003).

Secara harfiah literasi berasal dari kata literacy yang berarti melek huruf/gerakan pemberantasan buta huruf (Echols dan Shadily, 1990). Sedangkan istilah sains berasal dari bahasa Inggris yaitu science yang berarti ilmu pengetahuan.Dalam arti sempit, sains adalah disiplin ilmu yang terdiri dari physical science (ilmu fisik) dan life science (ilmu biologi). Menurut Depdiknas (dalam Mahyuddin, 2007) sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Istilah literasi sains telah digunakan selama lebih dari empat dekade (Gallagher & Harsch, 1997 dalam Holbrook, 2009), meskipun tidak selalu dalam pengertian yang sama. Paul de Hard Hurd dari Stamford University adalah orang yang pertama kali menggunakan istilah “Scientific Literacy” yang menyatakan bahwa literasi sains berarti memahami sains dan aplikasinya bagi kebutuhan masyarakat. Literasi sains menurut OECD dan PISA diartikan sebagai “the capacity to use scientific knowledge, to identify questions and to daraw evidence-based conclusion in order to understand and help make decision about the natural world ant the changes made to it through human activity”. Literasi sains di sini diartikan sebagai kemampuan menggunakan pengetahuan sains, mengidentifikasi pertanyaan, dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti, dalam rangka memahami serta membuat keputusan berkenaan dengan alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui aktivitas manusia.

National Science Education Standards (1995) mendefinisikan literasi sains sebagai suatu ilmu pengetahuan dan pemahaman mengenai konsep dan proses sains yang akan memungkinkan seseorang untuk membuat suatu keputusan dengan pengetahuan yang dimilikinya, serta turut terlibat dalam hal kenegaraan, budaya, dan pertumbuhan ekonomi. (Hazen (2002 dalam Carolyn, 2007) membuat sebuah perbedaan antara kemampuan untuk melakukan sains dan kemampuan untuk menggunakan sains. Beliau mengemukakan bahwa literasi sains, secara sederhana merupakan perpaduan konsep, sejarah, dan filosofi yang membantu Anda memahami isu-isu ilmiah di kehidupan kita.

PengEtahuan yang biasanya dihubungkan dengan literasi sains adalah:
1)   Memahami ilmu pengetahuan alam, norma, dan metode sains dan pengetahuan ilmiah.
2)   Memahami kunci konsep ilmiah.
3)   Memahami bagaimana sains dan teknologi bekerja bersama-sama.
4)   Menghargai dan memahami pengaruh sains dan teknologi dalam masyarakat.
5)   Hubungan kompetensi-kompetensi dalam konteks sains, kemampuan membaca, menulisa, dan memahami sistem pengetahuan manusia.
6)   Mengaplikasikan beberapa pengetahuan ilmiah dan kemampuan mempertimbangkan dalam kehidupan sehari-hari (Thomas dan Durant dalam Shwartz, 2005).

Literasi sains dianggap penting untuk dimiliki generasi muda di jaman yang semakin berkembang ini. Dengan alasan kita hidup dalammengandalkan peningkatan teknologi dan pengetahuan imliah yang membuat segalanya bisa menjadi mungkin. Kita hidup dalam sebuah negara dengan kekayaan, tetapi tidak ada habisnya dalam menyediakan sumber alam. Kita hidup di dunia dengan populasi yang tumbuh dengan cepat. National Science Teacher Association (1971) mengemukakan bahwa seseorang yang literat sains adalah orang yang menggunakan konsep sains, keterampilan proses, dan nilai dalam membuat keputusan sehari-hari kalau ia berhubungan dengan orang lain atau dengan lingkungannya, dan memahami interelasi antara sains, teknologi dan masyarakat, termasuk perkembangan sosial dan ekonomi.

Hasil Studi PISA tahun 2009 menunjukkan tingkat literasi sains siswa Indonesia yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi tahun 2006. Tingkat literasi sains siswa Indonesia berada pada peringkat ke-57 dari 65 negara peserta dengan skor yang diperoleh 383 dan skor ini berada di bawah rata-rata standar dari PISA (OECD, PISA 2009 ). Rendahnya rata-rata literasi sains siswa Indonesia tersebut dapat menjadi salah satu gambaran bahwa pembelajaran sains di Indonesia masih membutuhkan perbaikan yang cukup berarti. Menurut Toharudin (2011 dalam Zaky, 2013) di Indoneisa para pengajar sains nampaknya belum sepenuhnya memahami dengan baik tentang pembelajaran yang mengarah pada pembentukan literasi sains. Hastia (2012) juga menyatakan bahwa kurangnya pemahaman guru sains terhadap pembentukan literasi sains siswa dapat terlihat dari proses pembelajaran sains yang umumnya masih bersifat konvensional dan bertumpu pada penguasaan kenseptual peserta didik.
Selain itu, rendahnya literasi sains siswa Indonesia mengindikasikan rendahnya kualitas siswa Indonesia, terutama dalam memecahkan masalah-masalah secara ilmiah dalam situasi nyata  dalam memecahkan perasalahan lingkungan (Herdiani, 2013). Selama ini, hasil pendidikan hanya tampak dari  kemampuan menghafal fakta, konsep, teori atau hukum (Aziz, 2009). Seperti halnya yang dilakukan oleh sebagian besar siswa dalam belajar biologi.
 (disarikan dari Skripsi: Inayatul, 2014)


Sabtu, 02 Agustus 2014

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 syawal 1435 H

Kepada segenap handai taulan, kerabat, dan pemerhati blog, biologiku-edu.blogspot.com,  mengucapkan selamat hari raya idul Fitri 1 syawal 1435 H.
Taqobballallohu minna wa minkum, shiyaamana wa shiyaamakum. Mohon maaf lahir dan bathin. Semoga amal ibadah kita di bulan romadhon diterima oleh ALLAH SWT. dan kita semua dapat memperoleh kemenangan dalam mengendalikan hawa nafsu amarah, serta kita semua dapat kembali kedalam fitroh ilahi.
Semoga Allah swt. mempertemukan kita pada romadhon di tahun mendatang... Aamiinn......