Senin, 16 Juni 2014

MELATIH BER-INKUIRI SEJAK DINI...



Bagaimana menanamkan rasa ingin tahu  dan melatih ber-inkuiri kepada anak-anak sejak usia dini...?

Sejak manusia dilahirkan dibekali oleh Yang Maha Kuasa, rasa ingin tahun (curiosity) akan lingkungan sekitarnya. Pernahkah kita memperhatikan bagaimana anak balita memasukan sesuatu pada mulutnya, barang apa saja yang ia pungut. Manusia mengalami perkembangan mulai dari fase sensori motorik seperti fase oral, yang ditandai dengan memasukan makanan atau benda-benda yang dipungutnya ke dalam mulut. Kemudian fase nalar, yaitu perkembangan mental dan pikiran mulai dari hal-hal konkrit menuju pada penalaran yang logis dan abstrak.  Perkembangan ini akan berjalan dengan baik bila anak-anak dihadapkan pada fenomena-fenomena yang menarik dan menantang pikirannya. Hal yang pertama harus kita bangkitkan dalam diri anak adalah agar rasa ingin tahu nya) muncul dalam diri anak, kemudian kita mendorong supaya anak bisa memunculkan pertanyaan akan fenomena yang dihadapinya. 

Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam pada hakikatnya adalah proses inkuiri. Inkuiri  berasal dari kata  “inquire”  yang bermakna mencari atau mempertanyakan. Secara umum inkuiri didefinisikan oleh  National Research Council  (2001)  sebagai berbagai aktivitas  seperti melakukan observasi, mengajukan pertanyaan, menguji buku  dan sumber  informasi lain untuk melihat apa yang  diketahui, merencanakan penyelidikan, meninjau apa yang sudah diketahui dari bukti percobaan, menggunakan alat untuk memudahkan analisis, interpretasi data, menjawab pertanyan, menjelaskan, memprediksi, dan mengomunikasikan hasilnya.  Hal serupa juga diungkapkan oleh Vajoczki et al. (2011) bahwa inkuiri adalah proses tentang eksplorasi, discovery, dan akhirnya meraih kepemahaman pada tingkat yang lebih tinggi. Siswa diikutsertakan dalam pertanyaan produktif, mendorong mereka untuk menjadi aktif dalam mencari solusi. Siswa-siswa dianjurkan untuk bekerja dalam kelompok,mengumpulkan data, membentuk kesimpulan berdasarkan bukti yang ada, dan mengomunikasikan hasil dalam berbagai bentuk media atau representasinya.

Pengenalan dan latihan berinkuiri ini harus dimulai sejak dini, bahkan pembelajaran inkuiri harus dimulai ketika seseorang menduduki bangku Taman Kanak-Kanak dan harus diteruskan di tingkat menengah dan perguruan tinggi. Kita bisa melatih inkuiri anak-anak usia TK dengan mendemonstrasikan fenomena-fenomena dengan permainan sains yang sederhana. Misalnya memperlihatkan balon yang dapat mengembang tanpa ditiup, yaitu dengan memasukan cairan ragi tape yang dilekatkan pada mulut botol berisi cairan tersebut (Seperti tampak pada gambar di bawah ini). Pertanyaan untuk mengguggah ras ingin tahu siswa TK tersebut dapat diajukan seperti berikut: coba kalian perhatikan keadaan balon sebelum dan setelah dimasukan cairan ragi yang diikatkan pada botol, apakah ada perbedaan..? apa yang menyebabkan balon mengembang...? bandingkan tiga balon dengan jumlah cairan ragi tape yang berbeda, apakah ada perbedaan? Apa yang menyebabkan perbedaan tersebut..? jika jumlah cairan ragi tape ditambah terus apa yang akan terjadi..? dst..




Fenomena tersebut secara ilmiah dapat menjelaskan proses pernafasan yang terjadi pada sel-sel ragi (Saccharomyces cerevisiae) yaitu proses fermentasi. Sel ragi memfermentasi gula atau glukosa menjadi alkohol dan gas CO2. Munculnya gas ini menyebabkan balon yang tadinya kempis menjadi mengembang. Untuk siswa usia TK tidak perlu kita jelaskan secara ilmiah fenomena ini. Namun bisa ditunjukkan dan diperagakan kepada mereka dengan meniup balon. Balon bisa mengembang dengan ditiup atau diisi dengan udara. 

Demikian banyak lagi fenomena alam atau sains yang dapat dilakukan dengan permainan-permainan sederhana, yang mudah didemonstrasikan. Peralatan dan bahan nya pun bisa digunakan peralatan dari barang-barang bekas yang mudah ditemukan di sekitar kita, seperti botol plastik bekas, sedotan, potongan kayu dsb. Beberapa contoh permainan lain yang menarik bagi siswa usia dini dapat di download dalam buku Liem,Tik L. (1989): “Invitations to science inquiry”. Selengkapnya klik: E-book pada Blog ini


Selamat mempelajari.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar