Rabu, 21 Mei 2014

Memaknai hari kebangkitan Nasional

Kebangkitan berarti bangun dari keterpurukan dan keterbelakangan. Para pahlawan nasional mencetuskan semangat kebangkitan nasional 106 tahun yang lalu, ketika bangsa Indonesia dalam kondidi terjajah, berada di bawah telapak kaki penjajah kolonial Belanda. Semangat kebangkitan nasional disuarakan oleh tokoh-tokoh akademisi seperti Dr. Sutomo dan Wahidin Sudirohusodo. Apakah hari ini Indonesia sudah benar-benar bangkit dari keterpurukan ?? Salah satu Indikator kebangkitan bangsa adalah adanya sikap mental kemandirian, maju atas landasan pijakan sendiri bukan karena bantuan bangsa lain. Sikap mental kemandirian untuk bangkit harus menjadi fokus utama, karena dengan sikap tersebut bangsa Indoensai akan menjadi bangsa yang berani, percaya diri dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Upaya penenaman sikap mental untuk bangkit dan mandiri dari keterbelakangan dapat ditempuh dengan upaya pendidikan yang terencana, terprogram dan memiliki visi jauh ke depan, dapat membentuk sikap mental anak bangsa untuk bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kebangkitan nasional harus menjadi pemicu dan pemacu kemajuan dan kebersamaan, membangun bangsa dan negara yang dilandasi nilai-nilai bangsa sendiri. Bangsa yang benar-benar sudah bangkit tidak akan lagi memperbesar jurang perbedaan suku, adat, budaya, agama, ras, bahasa dan sebagainya, sehingga hanya ada satu tujuan dan misi memajukan bangsa dan negara Indoensia tanpa dikotori kepentingan golongan atau suku tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar