Senin, 28 April 2014

Quo vadis Persekolahan kita...?

Munculnya kasus pelecehan seksual di sekolah terkenal JIS (Jakarta International School), menjadi tamparan bagi dunia pendidikan, khususnya persekolahan di negeri kita. Begitu pun maraknya kasus asusila, video porno, pornografi, dan forno aksi di berbagai sekolah menjadi bahan renungan seluruh penyelengara pendidikan. Disamping itu kasus kekerasan kakak tingkat yang mengakibatkan kematian pada kegiatan OSPEK juga menjadi tamparan dunia pendidikan di level perguruan tinggi.
Apa yang salah dengan sistem pendidikan kita...? Semua tertuju pada sistem pendidikan yang berlangsung di negeri ini.
Hal yang mendasar yang perlu dibenahi adalah berkaitan falsafah pendidikan yang diterapkan. Artinya dasar pendidikan kita itu apa ..? akar pendidikan yang dibangun merujuk pada filsafat pendidikan apa...?  Menjamurnya berbagai jenis dan bentuk persekolahan bukan harus mengubah filsafat pendidikan yang dibangun, akan tetapi menjadi pengaya dunia persekolahan di negeri ini. Sekolah yang didesain sendiri (Schooling by design) merupakan ide yang cemerlang untuk memajukan dunia pendidikan di negeri ini. Munculnya sekolah bi-lingual, sekolah internasional, sekolah alam dll, merupakan wujul desain sekolah yang ditawarkan kepada masyarakat. Kurikulum yang diterpakan sangat variatif, namun tetap harus mengakar pada falsafah pendidikan dan akar budaya yang diterapkan di negeri ini.
Semoga dengan kasus-kasus yang terjadi di sekolah dan di perguruan tinggi menjadi bahan renungan bagi kita semua sebagai insan yang peduli akan pendidikan di negeri tercinta ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar