Apakah makhluk hidup
yang beranekaragam di bumi ini sebagai puncak evolusi...??
Alam
sekitar kita merupakan anugerah Yang Maha Kuasa Allah SWT., yang penuh dengan keberagaman; warna-warni bunga yang indah,
bentuk dan ukuran berbagai flora dan
fauna, serta tingkah laku berbagai hewan yang berbeda-beda. Makhluk hidup yang
menghuni bumi kita sekarang ini sangat beraneka ragam. Para ahli taksonomi
berusaha mengelompokkan berbagai makhluk yang beranekaragam terebut menjadi
beberapa kelompok yang lebih sederhana. Seorang tokoh yang sangat berperan dalam
klasifikasi makhluk hidup dan dikenal
sebagai Bapak taksonomi adalah Carolus Linnaeus (1707-1778). Selanjutnya
banyak tokoh-tokoh yang mengajukan sistem klasifikasi yang berbeda-beda seperti
Ernest Haeckal, Whittaker, Woese dsb. Para ahli mengelompokkan mahluk hidup
tentunya berdasarkan kriteria tertentu, baik morfologi, alat perkembangbiakan,
hubungan kekerabatan bahkan sampai tingkat molekuler.
Pada awalnya system klasifikasi makhluk hidup adalah
artifisial yaitu didasarkan pada pertimbangan secara sekehendak hati para ahli
taksonomi dengan melihat habitat (tempat
hidup) dan nilai guna dari makhluk hidup tersebut. Tujuan dari system
ini adalah mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan cirri-ciri yang mudah
dikenali berdasarkan nilai kegunaannya dan tempat hidupnya (habitat). Contoh :
pengelompokkan tumbuhan berdasarkan habitat: tumbuhan air,tumbuhan pantai,
tumbuhan pegunungan dll. Berdasarkan manfaat atau kegunaanya tumbuhan dapat
dikelompokkan, seperti:, tanaman sayuran, tanaman obat-obatan, tanaman, hias,
tanaman, perkebunan dsb.
Kemudian berkembang sistem klasifikasi alamiah
(natural). Sistem ini didasarkan pada kesamaan morfologi secara fenotip yang
ada hubungannya dengan makhluk hidup yang sesungguhnya. Takson yang terbentuk
merupakan anggoita-anggota aalmi yang sewajarnya bila dikelompokkan dalam satu
kelompok. Misalnya pengelompokkan tumbuhan menjadi tumbuhan berspora dan
tumbuhan berbiji, tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan berbiji tertutup
(angiospermae), tumbuhan biji berbelah satu (monokotil) dan tumbuhan biji belah
2 (dikotil).
Para
ahli taksonomi belum puas dalam mengkaji klalsifikasi makhluk hidup hanya
dengan melihat nilai guna dan morfologinya saja, maka kemudian diajukkan suatu
system klasifikasi baru yang lebih menekankan aspek hubungan kekerabatan dan
sejarah perkembangan evolusi makhluk hidup yang ada sekarang. Sistem
klasifikasi tersebut dikenal sebagai sitem filogenetik atau sitem evolusi. Pada
system klasifikasi ini tersusun gambaran hubungan kekerebatan makhluk hidup
yang terlihat sebagi pohon filogenetik, seperti gambar berikut:
Gambar 1 Pohon filogenetik yang umum berdasarkan pada urutan nukelotida RNA ribosom diantara beberapa jenis organisme [diagram R Woese (1994))
Klasifikasi makhluk hidup menurut Whittaker (1969)
Kingdom |
Struktur sel dan cirri umum |
Cara makan |
Kelompok organisme |
Monera |
Prokariotik, bersel satu (uniseluler), membentuk koloni, berkembangbiak secara seksual dan “paraseksual”. Ada yang berklorofil tapi belum terhimpun dalam kloroplas. |
-fotoautotrof, menyerap makanan |
Bakteri dan ganggang biru (Cyanobakteria) |
Protista |
Eukariotik, uniseluler, sel tunggal atau koloni, ada yang memilki alat gerak (flagela), berkembang biak dengan aseksual dan seksual |
-menyerap makanan, fotoautotrof, dan mencerna makanan (digestif) |
Protozoa, alga, bebrapa jamur lendir |
Fungi |
Eukariotik, bersel banyak (multiseluler), memilki dinding sel, tidak berklorofil, tidak bergerak |
Heterotrof, dengan menyerap makanan |
Khamir (ragi), kapang dan cendawan |
Animalia |
Eukariotik, bersel banyak dengan jaringan yang kompleks, umumnya bergerak, tidak ada dinding sel. |
Mencenrna makanan , heterotrof |
Kelompok hewan mulai dari hewan berpori (porifera) sampai hewan menyusui (mammalia) |
Plantae |
Eukariotik, bersel banyak dengan jaringan yang kompleks, memiliki klorofil yang terhimpun dalam kloroplas dan ada dinding sel, tidak bergerak |
Fotoautotrof, dengan fotosintesis |
Ganggang bersel banyak, tumbuhan lumut, tum-buhan paku dan tumbuhan biji |
Dengan mempelajari terus berbagai jenis makhluk hidup di bumi ini, maka timbul pertanyaan apakah mahluk hidup yang menghuni bumi kita sekarang ini merupakan puncak evolusi..?? apakah tidak mungkin menimbulkan atau menghasilkan spesies-spesies baru...?
12Tembakikan
BalasHapusDaftar 12Tembakikan
Link Daftar Slot Joker123
Link Daftar Judi Tembak Ikan Joker123
Link Daftar Agen Judi Sbobet
Link Daftar Agen Judi Live Casino Online
Link Daftar Agen Judi Sabung Ayam Online