TAKSONOMI BLOOM SEBELUM DAN SESUDAH REVISI
Salah
seorang murid Bloom yang bernama Lorin Anderson merevisi taksonomi Bloom pada
tahun 1990. Hasil perbaikannya dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama
Revisi Taksonomi Bloom. Dalam revisi ini ada perubahan kata kunci, pada
kategori dari kata benda menjadi kata kerja. Masing-masing kategori masih
diurutkan secara hirarkis, dari urutan terendah ke yang lebih tinggi.
Dahulu
kita mengenal klasifikasi secara hirarkhis terhadap ranah kognitif Bloom
menjadi enam tingkatan, mulai dari C1 sampai C6. Klasifikasi hirarkhis itu
masih digunakan lagi dalam revisi taksonomi Bloom tersebut sekalipun dengan
nomen yang sedikit berbeda
TAKSONOMI BLOOM
|
C1
|
C2
|
C3
|
C4
|
C5
|
C6
|
SEBELUM REVISI
|
Pengetahuan
|
Pemahaman
|
Aplikasi
|
Analisis
|
Sintesis
|
Evaluasi
|
SESUDAH REVISI
|
Mengingat
|
Memahami
|
Mengaplikasikan
|
Menganalisis
|
Mengevaluasi
|
Mencipta
|
Taksonomi
Bloom Sebelum Revisi
Taksonomi
bloom dikemukan oleh B.S Bloom (1956),
Bloom membagi atas 3 Ranah Pengetahuan :
1.
Ranah
Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang
mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut
aktifitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Dalam ranah kognitif itu
terdapat enam jenjang proses berfikir yang hirarki mulai dari jenjang terendah
sampai jenjang yang tertinggi.yang meliputi 6 tingkatan:
a.
Pengetahuan
(Knowledge), yang disebut C1
Menekan
pada proses mental dalam mengingat dan mengungkapkan kembali
informasi-informasi yang telah siswa peroleh secara tepat sesuai dengan apa
yang telah mereka peroleh sebelumnya. Informasi yang dimaksud berkaitan dengan
simbol-simbol matematika, terminologi dan peristilahan, fakta-fakta,
keterampilan dan prinsip-prinsip.
b.
Pemahaman
(Comprehension), yang disebut C2
Tingkatan
yang paling rendah dalam aspek kognisi yang berhubungan dengan penguasaan atau
mengerti tentang sesuatu. Dalam tingkatan ini siswa diharapkan mampu memahami
ide-ide matematika bila mereka dapat menggunakan beberapa kaidah yang relevan
tanpa perlu menghubungkannya dengan ide-ide lain dengan segala implikasinya.
c.
Penerapan
(Aplication), yang disebut C3
Kemampuan
kognisi yang mengharapkan siswa mampu mendemonstrasikan pemahaman mereka
berkenaan dengan sebuah abstraksi matematika melalui penggunaannya secara tepat
ketika mereka diminta untuk itu. Untuk menunujukan kemampuan tersebut seorang
siswa harus dapat memilih dan menggunakan apa yang telah mereka miliki secara
tepat sesuai dengan situasi yang ada dihadapannya.
d.
Analisis
(Analysis), yang disebut C4
Kemampuan
untuk memilih sebuah struktur informasi ke dalam komponen-komponen sedemikan
hingga hirarki dan keterkaitan antar ide dalam informasi tersebut menjadi
tampak dan jelas. Bloom mengidentifikasi tiga jenis analisis yaitu : (1)
analisis elemen dan bagian, (2) analisis hubungan, (3) analisis prinsip-prinsip
pengorganisasian. Analisis berkaitan dengan pemilahan materi ke dalam
bagian-bagian, menemukan hubungan antar bagian, dan mengamati pengorganisasian
bagian-bagian.
e.
Sintesis
(Synthesis) , yang disebut C5
Kemampuan
untuk mengkombinasikan elemen-elemen untuk membentuk sebuah struktur yang unik
dan sistem. Dalam matematika, sintesis melibatkan pengkombinasian dan
pengorganisasian konsep-konsep dan prinsip-prinsip matematika untuk
mengkreasikannya menjadi struktur matematika yang lain dan berbeda dari yang
sebelumnya. Salah satu contohnya adalah memformulasikan teorema-teorema
matematika dan mengembangkan struktur-struktur matematika.
f.
Evaluasi
(Evaluation), yang disebut C6
Kegiatan
membuat penilaian berkenaan dengan nilai sebuah ide, kreasi, cara, atau metode.
Evaluasi adalah tipe yang tertinggi diantara ranah-ranah kognitif yang lain,
mulai dari pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, hingga sintesis.
2.
Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang
berhubungan dengan sikap dan nilai. Ada beberapa kategori dalam ranah afektif
sebagai hasil belajar
1.
Receiving/
attending/ menerima/ memperhatikan.
2.
Responding/
menanggapi.
3.
Valuing/
penilaian.
4.
Organization/
Organisasi.
5. Characterization
by a value or value complex/ karakteristik nilai atau internalisasi nilai.
1. Receiving/ attending/
menerima/ memperhatikan adalah semacam kepekaan dalam menerima rangsangan
(stimulasi) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi,
gejala dan lain-lain. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima
stimulus, control dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar. Receiving juga
diartikan sebagai kemauan untuk memperhatikan suatu kegiatan atau suatu objek.
Pada jenjang ini peserta didik dibina
agar mereka bersedia menerima nilai-nilai yang diajarkan kepada mereka dan
mereka mempunyai kemauan menggabungkan diri ke dalam nilai itu atau
mengidentifikasi diri dengan nilai itu.
2. Responding/
menanggapi adalah suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi aktif atau
kemampuan menanggapi, kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengikutsertakan
dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya
dengan salah satu cara. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan
dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya.
3. Valuing/
penilaian, menilai atau menghargai artinya memeberikan nilai atau memberikan
penghargaan terhadap suatu kegiatan atau objek, sehingga apabila kegiatan itu
idak dikerjakan kan memebrikan suatu penyesalan. Dalam kaitannya dengan proses
pembelajaran peserta didik tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan mereka
telah berkemampuan untuk menilai konsep atau fenomena baik atau buruk.
4. Organization/
Organisasi yakni pengembangan dari nilai ke dalam suatu sistem organisasi,
termasuk hubungan suatu nilai dengan nilai yang lain, pemantapan dan prioritas
nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk kedalam organisasi ialah konsep
tentang nilai, organisasi sistem nilai dan lain-lain.
5.
Characterization
by a value or value complex/ karakteristik nilai
atau internalisasi nilai adalah keterpaduan semua sistem nilai yang telah
dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
Proses internalisasi nilai telah menempati tempat tertinggi dalam hierarki
nilai.
3. Ranah
Psikomotor
Ranah
Psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skiil) atau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.
Adapun kategori dalam ranah psikomotor; (a) Peniruan, (b) Manipulasi, (c)
Pengalamiahan, (d) Artikulasi.
Taksonomi Bloom Setelah
Direvisi
Taksonomi
Bloom setelah dilakukan revisi oleh Aderson dan Kratwohl (2001), terdapat
perbedaan yang tidak banyak pada dimensi Kognitif. Pada Revisi Taksonomi Bloom
ini, dibagi atas dua dimensi yaitu:
1.
Struktur
dari dimensi proses kognitif
a.
Mengingat
Dapat mengingat kembali pengetahuan yang diperoleh dalam jangka waktu yang lama
b.
Memahami
Membangun makna dari pesan-pesan instruksional, termasuk lisan, tulisan, dan
grafik komunikasi, termasuk di dalamnya:
1. Interpreting (menerjemahkan)
2. Exemplifying (Mencontohkan)
3. Classifying ( Mengklasifikasikan)
4. Summarizing (Meringkas)
5. Inferring (Menyimpulkan)
6. Comparing Membandingkan)
7. Explaining (Menjelaskan)
8. Mengaplikasikan
9. Melaksanakan atau menggunakan prosedur
dalam suatu situasi tertentu
c. Menganalisis
Kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan
menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan diantara
bagian-bagian yang satu dengan yang lainnya.
d. Mengevaluasi
Kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap situasi, nilai atau ide
atau mampu melakukan penilaian berdasarkan kriteria dan standar.
e. Membuat
Kemampuan menyusun unsur-unsur untuk membentuk suatu keseluruhan koheren atau
fungsional, mereorganisasi unsur ke dalam pola atau struktur baru, termasuk
didalamnya:
1.
Generating
(hipotesa)
2.
Planning
(Perencanaan) `
3.
Producing
( Penghasil)
Kata Operasional dari
dimensi proses taksonomi Bloom
è Mengingat – Mengenali, daftar,
menjelaskan, mengidentifikasi, mengambil, penamaan, mencari, menemukan
è Memahami – meringkas, menyimpulkan,
parafrase, mengklasifikasi, membandingkan, menjelaskan, mencontohkan
è Menerapkan – Menerapkan, melaksanakan,
menggunakan, melaksanakan
è Menganalisis – Membandingkan,
mengorganisir, dekonstruksi, menghubungkan, menguraikan, menemukan, penataan,
mengintegrasikan
è Mengevaluasi – Memeriksa, hypothesising,
mengkritisi, percobaan, penilaian, pengujian, Mendeteksi, Monitoring
è Menciptakan – merancang, membangun,
perencanaan, menghasilkan, menciptakan, merancang, membuat
2. Struktur dari dimensi Isi/Jenis/Pengetahuan
Jika isi adalah subjek-materi yang
spesifik maka akan memerlukan banyak taksonomi karena ada materi (misalnya,
satu untuk ilmu pengetahuan, satu untuk sejarah, dll). Kemudian, jika isi
dianggap ada di luar siswa, maka timbul permasalahan bagaimana untuk
mendapatkan isi dalam siswa. Ketika isi di dalam siswa, itu menjadi pengetahuan
yang dimiliki oleh siswa. Transformasi ini pengetahuan diperoleh melalui
proses-proses kognitif yang digunakan oleh siswa. Sehingga dibedakan atas 4
jenis pengetahuan
1. Pengetahuan faktual (Factual Knowledge)
Yaitu
elemen dasar dimana siswa harus tahu akan berkenalan dengan disiplin atau
memecahkan masalah di dalamnya. Termasuk di dalamnya pengetahuan terminologi
dan pengetahuan tentang rincian spesifik dan unsur.
2.
Pengetahuan
konseptual (Conceptual Knowledge)
Yaitu
hubungan antara unsur-unsur dasar dalam struktur yang lebih besar yang
memungkinkan mereka untuk berfungsi bersama-sama. Diantaranya: Pengetahuan
tentang klasifikasi dan kategori, pengetahuan tentang prinsip-prinsip dan
generalisasi, Pengetahuan tentang teori, model, dan struktur.
3.
Pengetahuan
Prosedural (Procedural Knowledge)
Yaitu
bagaimana melakukan sesuatu atau penyelidikan, dan kriteria untuk menggunakan
keterampilan, teknik, dan metode. Diantaranya: Pengetahuan tentang
subyek-keterampilan khusus, pengetahuan subjek-teknik khusus dan metode,
pengetahuan kriteria untuk menentukan ketika untuk menggunakan prosedur yang
tepat.
4.
Pengetahuan
metakognitif (Metacognitive Knowledge)
Yaitu
pengetahuan kognisi secara umum serta kesadaran dan pengetahuan tentang kognisi
sendiri. Diantaranya: Pengetahuan strategis, pengetahuan tentang tugas-tugas
kognitif, termasuk sesuai kontekstual dan kondisi pengetahuan, Pengetahuan diri